Tulisan kali ini
berkaitan dengan keputusanku menerima tawaran Bank OCBC untuk pembiayaan Kredit
Kepemilikan Rumah (KPR) tahun 2020 lalu. Sebagai nasabah KPR, aku diwajibkan
untuk membuka rekening online dan mendapat kartu debit OCBC Mastercard. Jenis
rekening yang kubuka adalah Tabungan Tanda Kendali yang merupakan rekening
digital sehingga nasabah tidak mendapat buku tabungan. Seluruh transaksi
autodebet KPR dan transaksi keluar-masuk lainnya, tercatat di aplikasi One
Mobile. Biaya administrasi rekening per bulan sebesar Rp 25.000, dan sepertinya
sudah termasuk biaya kartu debit.
Satu hal yang baru
kusadari saat melakukan pengajuan KPR saat itu - dimana aku mengajukan
fasilitas pembiayaan KPR di dua bank swasta, UOB dan OCBC - adalah, tak hanya
tawaran KPR yang kita dapat, tapi juga dana stand-by dalam bentuk kartu
kredit. Ya, tujuan awal kita memang mengajukan KPR, tapi setelah melakukan credit-scoring
berdasarkan data-data finansial yang kita sodorkan ke pihak Bank, mereka juga
tidak sungkan menawarkan calon nasabahnya kartu kredit, dan seingat ku, itu
dilakukan tanpa persetujuan kita.
Meskipun demikian,
sebagai pengguna baru kartu kredit, aku cukup senang dengan limit yang
ditawarkan oleh OCBC yaitu sebesar Rp. 16,8 juta untuk masing-masing kartu kredit
Mastercard Titanium dan VISA Platinum. Sementara itu, UOB menawarkan kartu VISA
Preferred Platinum dengan limit Rp. 5 juta, walaupun aku tidak jadi menerima
tawaran KPR dari UOB.
Pada akhirnya, dari 3
kartu kredit yang kuterima, hanya satu yang kugunakan sampai dengan saat ini
yaitu OCBC Mastercard Titanium. Ngapain punya kartu kredit banyak-banyak. Aku
cukup sering menggunakan kartu kredit ini sehingga pihak bank tidak keberatan
membebaskan biaya tahunan sebesar Rp 300.000. Tapi ada satu hal yang kusayangkan
yaitu, kurangnya promosi yang relevan dengan kebutuhan transaksi yang
kulakukan. Dengan begitu, aku hampir tidak pernah memanfaatkan promo cashback
yang ada. Namun hal ini tak menjadi soal karena tujuan utamaku menggunakan
kartu kredit bukanlah untuk mencari cashback.
Setelah 2 tahun
menjadi nasabah OCBC, melakukan transaksi menggunakan kartu kredit dan aplikasi
One Mobile, aku merasa cukup puas dengan keduanya. Setelah update terbaru,
aplikasi One Mobile tidak lagi lemot, bahkan tampilan (User Interface/UI)
dan User Experience (UX) yang ditawarkan memudahkan pengguna melakukan
navigasi dan berpindah antar menu di aplikasi. Jika dibandingkan dengan Jenius,
aku lebih suka One Mobile dalam hal User Experience dimana perpindahan
antar menu dapat kita lakukan nyaris tanpa jeda. Maksudnya, tetap ada jeda,
tapi tidak sampai membuat jengkel alias lemot.
Selain itu, satu hal
yang jadi keunggulan One Mobile dibanding Jenius adalah fitur Device
Management yang memungkinkan kita melakukan migrasi aplikasi ke perangkat
baru secara mandiri (tanpa bantuan customer service). Bandingkan dengan
Jenius dimana kita diharuskan menelepon CS untuk melakukan unlink device
di perangkat lama. Katanya sih kita bisa melakukan unlink device lewat menu
chat di aplikasi Jenius, tapi aku belum pernah mencobanya. Bagi beberapa
pengguna termasuk diriku, punya kendali lebih banyak atas aplikasi finansial
sama dengan punya kendali atas dana yang kita tempatkan disana, dan itu
memberikan kepuasan.
Sebagai penutup, aku
ingin menyampaikan bahwa, One Mobile adalah aplikasi yang menyenangkan untuk
digunakan bertransaksi, namun fitur-fitur finansial yang ada di Jenius, sampai
dengan saat ini, masih menjadi andalanku untuk mengelola keuangan.
Post a Comment