Aku merasa beruntung pernah membaca Bumi Manusia. Perlu dua orang untuk meyakinkanku membaca kisah ini, yang pertama, salah seorang teman kuliah, dan yang kedua adalah adikku sendiri.



Tulisan berikut mengulas penentuan sikap para tokoh dalam kisah Bumi Manusia.


1. Minke (si Tokoh Utama, putra seorang Bupati), Nyai Ontosoroh (seorang gundik yang menjelma menjadi wanita mandiri dan pengusaha sukses) dan Darsam (pengawal pribadi Nyai Ontosoroh) adalah Tokoh yang memiliki karakter kuat sedari awal. Mereka telah menentukan sikap, dimasa lalu, hingga menjadikan mereka seperti yang ada di cerita. 


2. Robert Mellema, putra Nyai Ontosoroh dan Saudara Anneliesmembenci segalanya yang berbau pribumi. Ia menolak kondisi bahwa ia tinggal di tanah hindia dan lahir dari rahim seorang gundik pribumi. Ia tidak menentukan sikap sampai akhir cerita Bumi Manusia. Namun di kisah berikutnya, ia menerima akibat perbuatannya di masa lampau dengan lapang dada. Meminta maaf kepada ibu yang pernah disakitinya, lalu mati muda di negeri yang jauh dari Hindia Belanda.


3. Robert Suurhof, kolega Minke, seorang Indo (berdarah campuran) dengan karakter yang lemah. Ia tidak berani mengutarakan ketertarikannya pada Annelies, alih-alih menyeret Minke untuk dijadikan pembanding dirinya, sesuatu yang kelak akan ia sesali karena Annelies lebih memilih Minke. Suurhof pada akhirnya dapat menentukan sikap, menerima kondisi, dan berusaha meraih impiannya dengan bersekolah ke negeri belanda. Meninggalkan hindia yang telah memberikan kenangan pahit baginya. Namun di kisah berikutnya, perasaan dendam dan iri dengki kembali meliputi dirinya.

 

4. Annelies Mellema, putri Nyai Ontosoroh. Ia tidak menyukai ayahnya, seperti halnya darah eropa yang mengalir dalam darahnya. Tapi ia tidak merisaukannya, ia hanya ingin menjadi seperti ibunya, menjadi pribumi, lalu jatuh cinta pada seorang intelektual pribumi bernama Minke. 


Kisah Bumi Manusia adalah perjalanan penentuan sikap dan pendirian, bagi para tokoh yang masih mencari jatidiri.


Sementara bagi mereka yang telah menentukan sikap dan pendirian, ini adalah ujian atas sikap dan pendirian yang membentuk mereka.

Post a Comment